Kamis, 04 November 2010

Merapi mengamuk.

Merapi pukul 00:oo wib memuntahkan energi yang sangat besar, membuat orang 2 di sekitar jogja kota berhamburan menuju perbukitan di jalan wonosari... para warga radius 25 km panik karena abu pulkanik menguyur daerah setempat....

Selasa, 02 November 2010

landasan pengembangan kurikulum


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselesaikannya makalah yang berjudul “Prinsip- prinsip Pengembangan Kurikulum”. Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan  bimbingan Ibu Dra. Theresia Sumini M.Pd.
            Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu Dra. Theresia Sumini M.Pd. Selaku dosen mata kuliah Pengembangan Kurikulum.
2.      Teman-teman Pendidikan Sejarah yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dengan demikian penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.









                                                                                                Yogyakarta, 30 September 2010


                                                                                                                        Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Kurikulum merupakan sebuah metode dari sebuah sistem pembelajaran. Metode pengembangan kurikulum ini selalu berkaitan dalam proses belajar mengajar para peserta didik maupun guru. Dalam perjalanannya Kurikulum selalu berubah tidak statis tetapi selalu berkembang dan dinamis. Dan dari perjalanan pengembangan dasar- dasar kurikulum inilah kami menemukan beberapa rumusan masalah yang masih kami kaji lebih mendalam lagi yaitu tentang pengembangan kurikulum KTSP dan Prinsip- prinsip dasar pengembangan kurikulum baik secara khusus maupun secara umum. Dari permasalahan inilah mencoba melihat kembali seberapa besar peran kurikulum dalam pengembangan sebuah metode belajar terutama dalam perspektif Prisnip pengembangan kurikulum KTSP dan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dan KTSP sendiri merupakan sebuah sistem kurikulum yang sudah mulai diterpakan dalam pendidikan Indonesia sejak tahun 2007 dan banyak perubahan yang diangkat oleh kurikulum ini lalu seberapa besar peran dan prinsip yang dikembangkan oleh kurikulum KTSP dalam dunia pendidikan? Dan seberapa jauh pandangan peran KTSP sebagai kurikulum dalam mengembangkan, mendidik para peserta didik? Lalu bandingkan penerapan kurikulum antara KTSP dengan Kurikulum 2004 (KBK)!

B.     Tujuan
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk lebih mengkaji lebih dalam tentang kurikulum dan sejauh mana perannya terhadap dunia pendidikan, selain itu juga untuk mengkaji lebih jauh lagi tentang peran, prinsip dari dasar- dasar metode pengembangan kurikulum dalam dunia pendidikan khususnya pada metode pengembangan kurikulum KTSP yang menjadi salah satu pembahasan kami dalam makalah ini. 




C.    Rumusan Masalah
1.      Apa itu Prinsip- prinsip pengembangan  kurikulum dan sejauh  mana  perannya dalam dunia pendidikan?
2.      Faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan kurikulum?
3.      Apa saja prinsip- prinsip dan acuan pengembangan kurikulum KTSP?
4.      Apa persamaan dan perbedaan dari kurikulum KTSP dan kurikulum KBK?


















BAB II
ISI
PRINSIP- PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

A.    Pengertian Prinsip- prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum  merupakan  rancangan pendidikan yang merangkum segala pengalaman  belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum terintegrasi filsafat, nilai- nilai, pengetahuan dan perbuatan pendidikan. Kurikulum yang ada saat ini disusun oleh para ahli pendidikan/ ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat pendidikan, pengusaha serta unsur- unsur masyarakat yang lain. Dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan perkembangan siswa, mecapai tujuan yang dicita- citakan oleh siswa sendiri, keluarga, maupun masyarakat.(Nana Syaodih 1997: 150)
Kelas adalah tempat untuk melaksanakan dan menguji kurikulum. Di kelas semua konsep, prinsip, nilai, pengetahuan, metode, alat dan kemampuan guru di uji dalam bentuk perbuatan, yang akan mewujudkan bentuk kurikulum yang nyata dan hidup. Perwujudan konsep, prinsip, dan aspek- aspek kurikulum tersebut seluruhnya terletak pada guru. Oleh karena itu gurulah pemegang kunci pelkaksanaan dan keberhasilan kurikulum.(Nana Syaodih 1997: 150) Ada beberapa contoh prinsip- prinsip perkembangan kurikulum yang pembagiannya dibagi menjadi dua, yaitu prinsip- prinsip umum dan prinsip- prinsip khusus, diantaranya adalah:
1.       Prinsip- prinsip Umum
Ada beberpa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum. Pertama, prinsip relevansi1. Ada dua macam Relevansi yang harus dimiliki kurikulum, yaitu relevan ke luar dan relevansi di dalam kurikulum itu sendiri. Relevansi keluar maksudnya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masayarakat. Kurikulum menyiapkan siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam masyarakat. Kurikulum menyiapkan siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam masyarakat. Yang tertuang dalam kurikulum hendaknya mempersiapkan siswa untuk tugas tersebut. Kurikulum bukan hanya menyiapkan anak untuk kehidupannya sekarang tetapi juga juga yang akan datang. Seperti penyampaian kurikulum harus bersifat relevansi di dalam dan di luar. Seperti relevansi kurikulum ke dalam seperti tujuan, isi, proses penyampaian, dan penilaian. Relevansi internal ini menunjukkan suatu keterpaduan di dalam kurikulum.

1“Relevansi Kurikulum”: merupakan salah satu dari prinsip kurikulum yang menyesuaikan kurikulum dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat dan para siswa.
Prinsip kedua yang termasuk dalam prinsip umum kurikulum adalah fleksibelitas, kurikulum hendaknya memilih sifat lentur atau fleksibel. Kurikulum mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, disini dan ditempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Suatu kurikulum dikatakan baik apabila yang isinya adalah hal- hal solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya sustu bentuk- bentuk penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak.
Prinsip yang ketiga adalah kontinuitas yaitu kesinambungan. Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus- putus atau terhenti. Oleh karena itu, pengalaman- pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas, dengan kelas lainnya, juga antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan, sehingga perlu adanya komunikasi dan kerjasama antara pengembang kurikulum sekolah dasar dengan SMTP, SMTA, dan Perguruan Tinggi.(Nana Syaodih 1997: 151)  
Prinsip yang keempat adalah praktis, yaitu mudah dilaksanakan, menggunakan alat- alat sederhana dan biayanya juga murah. Prinsip ini dikatakan sebagai prinsip efisiensi. Betapapun bagus dan idealnya suatu kurikulum kalau menuntut keahlian- keahlian dan peralatan yang sangat khusus dan mahal biayanya, maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar dilaksanakan.
Prinsip yang kelima adalah efektivitas. Yaitu kurikulum tersebut harus murah, sederhana, dan murah tetapi keberhasilannya tetap harus diperhatikan. Keberhasilan pelaksanaan kurikulum ini baik secara kuantitas maupun kualitas. Pengembangan suatu kurikulum tidak dapat dilepaskan dan merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan. Dan pada intinya dari kelima prinsip kurikulum ini berisi tentang empat aspek utama, yaitu : tujuan- tujuan pendidikan, isi pendidikan, pengalaman belajar, dan penilaian.(Nana Syaodih 1997: 151)

2.      Prinsip- prinsip Khusus
Ada beberapa prinsip tentang kurikulum yang bersifat lebih khusus di dalam pengembangan kurikulum. Yang berkenaan dengn prisnip khusus ialah penyusunan tujuan, isi, pengalaman belajar, dan penilaian.
Prinsip dengan tujuan pendidikan, yaitu berupa prinsip dimana semua kegiatan bersumber pada suatu kegiatan pendidikan. Perumusan komponen- komponen kurikulum hendaknya mengacu pada semua tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau yang berjangka panjang, jangka menegah dan jangka pendek. Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada:
-          Ketentuan dan kebijaksanaan pemeriuntah, yang ditemukan dalam dokumen- dokumen lembaga Negara.
-          Survei mengenai persepsi orang tua peserta didik.
-          Survei dari pandangan para ahli dalam bidang tertentu.
-          Survei tentang Manpower.
-          Penelitian.
Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, ialah kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para perencana kurikulum dengan mempertimbangkan beberapa hal.
-          Pelunya penjabaran tentang tujuan pendidikan/ pengajaran dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana.
-          Isi bahan pembelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap dan keterampilan.  
-          Unit- unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis.
Prinsip pemilihan proses belajar mengajar, ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam prinsip belajar mengajar, yaitu :
-          Apakah metode/teknik belajar- mengajar yang cocok untuk bahan pelajaran?
-          Metode/teknik apa yang dapat memberikan suatu bentuk kegiatan yang bervariasi dalam pelayanan individual siswa?
-          Metode/teknik apa yang memberikan urutan kegiatan yang bertingkat- tingkat?
-          Metode/teknik yang dapat menciptakan kegiatan dalam mencapai tujuan kognitif, afektif dan psikomotorik?
Prinsip pemilihan media dan alat pengajaran, proses belajar mengajar di dukung dengan pengadaan media dan alat- alat bantu pengajaran yang tepat.(Nana Syaodih 1997: 153)
-          Alat dan media apa saja yang diperlukan dalam menciptakan proses belajar dan mengajar? Dan jika tidak ada alat apa pengganti alat atau media alternatifnya?
-          Lalu bagaimana cara pembuatan alat media pengajaran bagi siswa?
-          Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran?
-          Bagaimana pengintegrasian dalam keseluruhan kegiatan belajar?
Prinsip pemilihan kegiatan penilaiaan, penilaian merupakan bagian intergral dari pengajaran (Nana Syaodih 1997: 154-155):
-          Dalam penyususnan alat penilaian (test) hendaknya diikuti langkah- langkah sebagai berikut: penilaian dalam ranah pengembangan nilai afektif, kognitif dan psikomotorik siswa.
-          Merencanakan suatu penilaian hendaknya memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

a)      bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok yang akan ditest?
b)      Berapa lama dalam waktu test?
c)      Apakah test tersebut berbentuk uraian objektif?
d)     Berapa banyak butir test perlu disusun?
-          Dalam pengolahan suatu hasil penilaian hendaknya diperhatikan hal- hal sebagai berikut:
a)      Norma apa yang digunakan di dalam pengolahan hasil test?
b)      Apakah digunakan formula quessing?
c)      Bagaimana pengubahan skor ke dalam skor masak?
d)     Skor standar apa yang digunakan?  

  1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum :
1.      Perguruan tinggi
Kurikulum minimal mendapat dua pengaruh dari perguruan tinggi. Pertama, dari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di perguruan tinggi umum. Kedua dari pengembangan ilmu pendidikan dan keguruan (lembaga pendidikan tenaga pendidikan ). Telah diuraikan terdahulu bahwa pengetahuan dan teknologi banyak memberikan sumbangan bagi isi kurikulum serta proses pembelajaran. Jenis pengetahuan yang dikembangkan di Perguruan Tinggi akan mempengaruhi isi pelajaran yang akan dikembangkan dalam kurikulum. Perkembangan teknologi selain menjadi isi kurikulum juga mendukung pengembangan lat bantu dan media pendidikan.
Kurikulum Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan juga mempengaruhi pengembangan kurikulum, terutama melalui penguasaan ilmu dan kemampuan keguruan dari guru-guru yang dihasilkannya. Penguasaan ilmu, baik ilmu pendidikan maupun bidang studi serta kemampuan mengajar dari guru-guru akan sangat mempengaruhi pengembangan dan implementasi kurikulum di sekolah. Guru-guru yang mengajar pada berbagai jenjang dan jenis sekolah yang ada dewasa ini, umumnya disiapkan oleh LPTK (IKIP, FKIP, STKIP) melalui berbagai program D2, D3, dan S1. Pada Sekolah Dasar masih banyak guru berlatar belakang pendidikan SPG dan SGO, tetapi secara berangsur-angsur mereka akan mengikuti program penyetaraan D2.

2.      Masyarakat
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat dan mempersiapakan anak untuk kehidupan di masyarakat. Sebagai bagian dan agen dari masyarakat, sekolah sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat di mana sekolah tersebut berada. Isi kurikulum hendaknya mencerminkan kondisi dan dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat disekitarnya. Masyarakat yang ada di sekitar sekolah mungkin merupakan masyarakat homogen atau heterogen, masyarakat kota atau desa, petani, pedagang atau pegawai, dan sebagainya. Sekolah harus melayani aspirasi-aspirasi yang ada di masyarakat. Salah satu kekuatan yang ada dalam masyarakat adalah dunia usaha. Perkembangan dunia usaha yang ada di masyarakat mempengaruhi pengembangan kurikulum sebab sekolah bukan hanya mempersiapkan anak untuk hidup, tetapi juga untuk bekerja dan berusaha. Jenis pekerjaan dan perusahaan yang ada di masyarakat menuntut persiapannya di sekolah.
3.      Sistem nilai
Dalam  kehidupan masyarakat terdapat sistem nilai, baik nilai moral, keagamaan, sosial, budaya maupun nilai politis. Sekolah sebagai lembaga masyarakat juga bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan penerusan nilai-nilai. Sistem niali yang akan dipelihara dan diteruskan tersebut harus terintegrasikan dalam kurikulum. Masalah utama yang dihadapi para pengembang kurikulum menghadapi niali ini adalah, bahwa dalam masyarakat nilai itu tidak hanya satu. Masyarakat umumnya heterogen dan multifaset. Masyarakat memiliki kelompok-kelompok etnis, kelompok vokasional, kelompok intelek, kelompok sosial, spiritual dan sebagainya yang tiap kelompok sering memiliki nilai yang berbeda. Dalam masyarakat juga terdapat aspek-aspek sosial, ekonomi, politik, fisik, estetika, etika, religius dan sebagainya. Aspek-aspek tersebut sering juga mengandung nilai-nilai yang berbeda. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam mengajarkan nilai: (1) guru hendaknya mengetahui dan memperhatikan semua nilai yang ada dalam masyarakat, (2) guru hendaknya berpegang pada prinsip demokrasi, etis,  dan moral, (3) guru berusaha menjadikan dirinya sebagai teladan yang patut ditiru, (4) guru menghargai nilai-nilai kelompok lain, (5) memahami dan menerima keragaman kebudayaan sendiri.
  1. Prinsip dan  Acuan Pengembangan KTSP
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepen­tingan peserta didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6.Belajar sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Selain itu, KTSP disusun dengan memerhatikan acuan operasional sebagai berikut:
Ø Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menun­jang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
Ø Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minatsesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Ø Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.          
Ø Tuntutan pembangunan daerah dan nasional           
Pengembangan kurikulum harus memerhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
Ø Tuntutan dunia kerja
Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Ø Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berke­sinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Ø Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, serta memerhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah.
Ø Dinamika perkembangan global
Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.
Ø Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ø Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memerhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Ø Kesetaraan gender
Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan gender.
Ø Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

  1.  Apa persamaan dan perbedaan dari Kurikulum KBK dan Kurikulum KTSP
            Persamaan antara kurikulum KBK dan KTSP Jika dilihat secara mendasar yaitu merupakan suatu sejumlah mata pelajaran,pengalaman belajar atau pun perencanaan belajar,dimana kurikulum KBK dan KTSP sama-sama di implementasikan atau diterapkan untuk menunjang suatu kegiatan belajar mengajar yang terstruktur atau terorganisir secara jelas,dengan karakter-karakter yang sama. Karakteritis KBK dan KTSP tersebut diantaranya yaitu: Berbasis Kompetinsi dasar (curikulum based competencies),bertumpu pada pembentukan kemampuan yang dibutuhkan oleh siswa (developmentally-appropriate practice), bukan penerusan materi pelajaran, berpendekatan atau berpusat pmebelajaran (integrative curriculum atau learnig across curriculum) bukan diskrit, bersifat diversifikasi,pluralitas,multicultural dan mlain-lain. KBK merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar,serta pemberdayaan sumber daya pendidikan. KBK dikembangkan dengan tujuan agar peserta didik memperoleh kompetensi kecerdasaan yang mumpuni dan membangun indentitas budaya dan bangsanya. Dalam arti melalui penerapan KBK tamatan diharapkan memiliki kompetensi atau kemampuan akademi yang baik, keterampilan untuk menunjang hidupyang memadai,pengembangan moral yang terpuji, pembentukan karakter yang kuat, kebiasaan hidup yang sehat, semangat bekerja sama yang kompak, dan apresiasi estetika yang tinggi terhadap dunia sekitar. Berbagai kompetensi tersebut harus berkembang secara harmonis dan berimbang (Puskur, Balitbang Depdiknas,2001a).
Sementara Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)2 yangg merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK)2 adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah. Berdasarkan pengertian tersebut, perbedaan esensial antara KBK dan KTSP tidak ada. Kedua-duanya sama-sama seperangkat rencana pendidikan yang berorientasi dan hasil belajar peserta didik. Perbedaanya pada teknik pelaksanaannya. Jika KBK disusun oleh pemerintah pusat, sedangkan KTSP disusun oleh satuan pendidikan masing-masing, dalam hal ini sekolah yang bersangkutan, walaupun masih tetap mengacu pada rambu-rambu nasional panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh badan independen yang disebut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Kemudian untuk prinsip-prinsip dari KBK dan KTSP itu sendiri dari masing-masing kurikulum yaitu:
Setiap pengembangan kurikulum merupakan proses yang sangat dinamis, maka penyusunan dan pelaksanaan KBK didasarkan pada Sembilan prinsip yaitu:
1.      Keimanan, nilai dan budi pekerti luhur
2.      Penguatan integrasi nasional
3.      Keseimbangan anrata etika,logika, estetika,dan kinestika
4.      Kesamaan memperoleh kesempatan
5.      Abad Pengengetahuan dan teknologi informasi
6.      Pengembangan kecakapan hidup (life skill)
7.      Belajar sepanjang hayat
8.      Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komprehensif
9.      Pendekatan menyeluruh dan kemitraan
Prinsip-prinsip tersebut dikembangkan dan diterapakan dalam rangka melayani dan membantusiswa mengembangkan secara optimal, baik dalam kaitannya dengan tuntutan studi lanjut, memasuki dunia keraja maupun belajar sepanjang hayat secara mandiri dalam masyarakat. Sehingga dapat dikatakan KTSP3 merupakan suatu kurikulum yang menjadi  pembaharuan atau penyempurnaan dari KBK.



 

2 “KBK dan KTSP” memiliki berbagai perbedaan yang pada intinya KTSP adalah penyempurnaan dari kurikulum KBK yang dirasa cukup membantu dan sangat menyempurnakaan dengan adanya kurikulum KTSP saat ini.
3 “KTSP”: dalam penyusunannya melibatkan salah satu badan independent yang disebut Badan Standar Nasional (BSNP) yang merupakan salah stu badan penyempurna kurikulum pendidikan, seperti kurikulum KBK disempurnakan menjadi kurikulum KTSP.


KBK  dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
1.      Berpusat pada potensi,perkembangan,kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
2.      Beragam dan terpadu
3.      Tahap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni
4.      Relevan dengan kebutuhan
5.      Menyeluruh dan berkesinambungan
6.      Belajar sepanjang hayat
7.      Keseimbangan antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah





















BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                              
  1. Kesimpulan
Dari makalah yang telah kami buat dan kami diskusikan kami menyimpulkan bahwa di dalam prinsip- prinsip pengembangan kurikulum banyak beberapa hal yang perlu diperhatikan dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa hingga beberapa aspek dari prinsip- prinsip pengembangan kurikulum secara umum maupun secara khusus, seperti praktis, relevansi (relevan), efektivitas, dan kontinuitas. Dari beberapa prinsip tentang pengembangan kurikulum inilah yang menjadi salah satu acuan dalam perkembangan kurikulum dan proses belajar mengajar di sekolah. Dan aspek dari perubahan kurikulum KBK menjadi KTSP membawa peubahan terutama dalam aspek prinsip- prinsip pengembangan kurikulum yang dimana siswa dan guru saling menyesuaikan dengan prinsip- prinsip yang sudah diberikan dalam proses kegiatan belajar murid di kelas. Sehingga manfaat prinsip- prinsip pengembangan kurikulum ini menjadi satu acuan dan patokan dalam perkembangan pendidikan terutama kurikulum yang ada di Indonesia saat ini.  

  1. Saran
Setelah memahami tentang seberapa besar fungsi dan manfaat Kurikulum di dalam pendidikan, “Prinsip- prinsip pengembangan Kurikulum” menjadi salah satu hal yang pasti yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sehingga kami, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Jadi penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun baik dari dosen maupun dari teman-teman semua. ,semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.





DAFTAR PUSTAKA
Syaodiah, Nana, 1997. Pengembangan KurikulumTeori dan Praktek, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya .
Muslich, Mamsur, 2007. KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta: Bumi Aksara.
Joko, Muhammad Susilo, 2007. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.















 LAMPIRAN
Pertanyaan:
1.      Tatok
 Sebutkanlah ciri khas dari Kurikulum KTSP !
Jawaban:
Tentu saja kurikulum KTSP memiliki cirri yang sangat khas dan berbeda dengan kurikulum- kurikulum yang ada, ciri yang sangat menonjol dari kurikulum KTSP ini ialah:
a) berpusat pada pengembangan potensi peserta didik, berdasarkan kebutuhan dan kepentingan dari para peserta didik.
b) beragam dan terpadu
c) dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
d) bersifat menyeluruh dan saling berkesinambungan
e) saling seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
dari kelima ciri khas dari kurikulum KTSP ini dapat dilihat bahwa KTSP merupakan
kurikulum yang sangat fleksibel, dapat berkembang seiring perkembangan waktu dan selalu memusatkan potensi perkembangan bagi para peserta didik.
2.      Mas Samad
Bagaimana pengaruh perguruan tinggi terhadap penyusunan kurikulum?
3.      Tiara
LPTK itu berfungsi apa, dan seberapa besar  pengaruhnya dalam perkembangan kurikulum?
4.      Ika
Jelaskanlah prinsip dan acuan KTSP itu beragam dan terpadu!
Jawaban:
Karena pada hakekatnya pengembangan kurikulum KTSP dikatakan terpadu, dengan melihat karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenis dan jenjang pendidikan, serta saling menghargai dan tidak diskriminasi terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender.
5.      Herman
Lebih efektif mana antara kurikulum KBK atau KTSP?
6.      Adit
Kekurangan kurikulum KBK itu apa, dan kelebihan dari KTSP itu apa, sehingga kurikulum KBK itu disempurnakan menjadi kurikulum KTSP!

7.       Devi
Bagaimana peranan kurikulum  KTSP dalam proses belajar mengajar?
8.      Verdi
Mengapa peran guru sangat penting dalam pengembangan kurikulum KTSP dan KBK?
Jawaban:
Karena dalam pengimplementasian kurikulum entah itu kurikulum KBK maupun kurikulum KTSP
9.      Chory
Prinsip- prinsip pengembangan kurikulum saling berkaitan jika salah satu prinsip tidak terpakai apakah akan mempengaruhi pengembangan kurikulum selanjutnya?
Jawaban :
Jika salah satu prinsip tidak terpakai atau diterapkan tentunya akan menghasilkan suatu kurikulum yang kurang sempurna. Karena prinsip- prinsip tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain, jadi jika satu sajan tidak diterapkan maka akan menyebabkan ketimpangan disana- sini, misalnya kami analogikan dalam sebuah mesin sepeda motor yang tersusun dari berbagai bagian- bagian, jika salah satu tidak berfungsi dengan baik, tentu saja sepeda motor itu tidak akan berjalan dengan baik sehingga disini muncul kerusakan pada sebuah sistem, dan begitu pula yang terjadi pada kurikulum yang salah satu fungsinya tidak berjalan atau bekerja, maka kurikulum tersebut akan mengalami sebuah ketimpangan dan kerusakan sistem dalam proses pengimplementasiannya.
10.  Martin
Apa kelebihan kurikulum KTSP dan kekurangn kurikulum KBK..?












1.      Dalam pengembangan kurikulum ada beberapa faktor yang ikut berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum kecuali
a.       Orang tua murid, dan guru-guru.
b.      Administrator pendidikan, dan ahli pendidikan.
c.       Norma agama, dan undang-undang negara.
d.      Orang tua murid, dan tokoh masyarakat.
e.       Administrator , guru, dan orang tua murid.
Jawab C
2.      Peranan orang tua murin dalam pengembangan kurikulum adalah....?
a.       Penyusunan kurikulum
b.      Pembuatan kurikulum
c.       Sumber kurikulum
d.      Hanya mengawasi jalanya pembuatan kurikulum
e.       Ikut-ikutan saja
Jawab A
  1. Pengaruh perkembangan dan teknologi cukup luas, meliputi semua aspek kehidupan kecuali.
a.       Politik, ekonomi, dan sosial.
b.      Budaya, keagamaan, dan sosial.
c.       Politik, ekonomi, dan budaya.
d.      Sosial, budaya, dan ekonomi.
e.       Sistem nilai, budaya, dan soaial.
Jawab E
4.     Ada beberapa karakteristik utama dari kurikulum KBK dan KTSP di antaranya ialah
a.     Berpusat pada siswa ( focus on learner )
b.     Memberi mata pelajaran dan pengalaman belajaryang relevan, dan kontekstual ( provide relevant n contextualzed subjec matter ).
c.      Tidak mengembangkan mental siswa.
d.     A, dan C benar
e.      A,dan B, benar
jawab E